- SISWI MTSN 7 KUNINGAN ANTUSIAS IKUTI IMUNISASI HPV: “AWALNYA DEG-DEGAN, TAPI TIDAK SAKIT”
- GERAK KOMPAK, MTSN 7 KUNINGAN RAIH JUARA 3 FESTIVAL PUTRI JAIPONG
- PRAMUKA MTSN 7 KUNINGAN IKUT JOTA–JOTI 2025: BELAJAR TEKNOLOGI, BANGUN PERSAUDARAAN GLOBAL
- MTSN 7 KUNINGAN GO DIGITAL, HADIRKAN SISTEM PRESENSI REAL TIME SISWA
- KOLABORASI SEHAT - MTSN 7 KUNINGAN DAN SMK BHAKTI HUSADA GELAR LAYANAN KESEHATAN RUTIN
- SAKSIKAN PROSESI ADAT KAWIN CAI SISWA MTSN 7 KUNINGAN BELAJAR NILAI BUDAYA DARI LAPANGAN
- MTSN 7 KUNINGAN KIRIM 100 KADER PRAMUKA DI BIMTEK KEPROTOKOLERAN
- MTSN 7 KUNINGAN SABET JUARA 3 PUTRI DI FUTSAL COMPETITION VIK RENDEZVOUS #14 2025
- PKS MTSN 7 KUNINGAN RAIH DUA PRESTASI PADA PERKEMAHAN DIKLAT PKS 2025
- HAFIZH ABIYYU JUARA 3 OMI KABUPATEN, TEMBUS OMI PROVINSI CABANG MATEMATIKA
SAKSIKAN PROSESI ADAT KAWIN CAI SISWA MTSN 7 KUNINGAN BELAJAR NILAI BUDAYA DARI LAPANGAN

Jalaksana (HUMAS Kab. Kuningan) Sebanyak 17 siswa MTsN 7 Kuningan mengikuti kegiatan pembelajaran luar kelas dengan menyaksikan langsung prosesi budaya “Adat Kawin Cai” di Tirtayatra Balong Dalem, Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, pada Rabu (9/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini merupakan bagian dari pembelajaran kontekstual mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai sosial, tradisi, dan pelestarian budaya masyarakat Sunda secara nyata.
Prosesi “Adat Kawin Cai” sendiri merupakan tradisi turun-temurun masyarakat setempat yang menggambarkan penyatuan dua sumber mata air sebagai simbol harmoni, keseimbangan, dan keberkahan. Acara diawali dengan penyembelihan domba, dilanjutkan dengan hiburan rakyat, pentas seni, dan siraman adat Kawin Cai sebagai puncak kegiatan.
Guru IPS MTsN 7 Kuningan, Bapak Anton, menilai kegiatan ini sangat efektif dalam memperkuat pemahaman siswa terhadap kebudayaan lokal. “Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga menyaksikan langsung praktik budaya masyarakat. Mereka bisa melihat nilai gotong royong, peran sosial, dan filosofi yang terkandung dalam tradisi Sunda,” ujarnya.
Kepala MTsN 7 Kuningan, Ating Zainal Muttaqin, turut hadir dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dalam upaya pendidikan karakter berbasis budaya. “Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kecintaan terhadap budaya sendiri. Belajar di luar kelas seperti ini membantu mereka memahami nilai-nilai kearifan lokal secara langsung,” ungkapnya.
Kegiatan diakhiri dengan refleksi dan dokumentasi oleh siswa, yang nantinya digunakan sebagai bahan tugas pembelajaran di kelas. Melalui kegiatan ini, MTsN 7 Kuningan berharap peserta didik semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.
Kontributor : Intan Darmayanti